Tuesday, September 24, 2019
Ulasan Sebuah Seni Bersikap Bodo Amat Mark Manson
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat: Bukan Amat Bodoh
Penulis : Mark Manson
Penerjemah : F. Wicakso
Tebal : 255 halaman
Penerbit : PT. Gramedia Widiasarana
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat dengan judul asli The Subtle Art Of Not Giving A Fuck adalah buku pertama karya blogger kenamaan Mark Manson yang memiliki lebih dari 2 juta pembaca.
.
"Perbaikan diri dan kesuksesan kadang terjadi bersama. Namun itu tidak lantas berarti keduanya adalah hal yang sama." (4)
.
Dalam bukunya Mark menjelaskan bahwa kunci manusia untuk hidup yang baik bukan bagaimana ia memedulikan banyak hal, tapi memedulikan hal yang sederhana saja, hanya peduli tentang apa yang benar dan mendesak dan penting (6). Bersikap bodo amat dalam buku ini bukan mengajarkan manusia untuk acuh tak acuh, tapi memandang tanpa gentar tantangan yang paling menakutkan dan sulit dalam kehidupannya dan mau mengambil suatu tindakan (14).
.
Buku ini menjadi suatu Self Improvement bagi siapa saja yang ingin merubah pola pikirnya dan emosinya dalam banyak hal. Secara tidak langsung akan mengubah sikap kita dalam menghadapi hidup. Buku non fiksi yang nyentrik dengan pilihan kata yang akan menohok siapa saja yang menganggap hidupnya selama ini hanya untuk bekerja lalu mati.
Menurut saya, Mark sangat menunjukkan hal-hal yang bahkan tidak pernah kita pikirkan setiap kali kita memotivasi diri sendiri. Buku ini akan membuat Anda tidak sombong. Buku ini bisa jadi rekomendasi untuk mahasiswa Psikologi dan Bimbingan dan Konseling. Dan untuk siapa saja yang ingin melihat kehidupannya dengan cara yang tepat. - Ozia
Sunday, September 22, 2019
Ulasan Chelsea Islan Terbang Ke Bulan
Chelsea Islan Terbang ke Bulan
Malkan Junaidi/ Pelangi Sastra/ 2018/ 166 halaman
Mencintaimu di jam tiga pagi
Mencintaimu di jam dua belas siang
Mencintaimu di jam beduk magrib bersipongang -75
Buku kumpulan puisi yang katanya begini artinya begitu ini banyak bercerita tentang penerimaan, kesadaran, dan makna. Oleh karena itu pembaca tidak akan menemukan irama-irama yang mendayu dalam buku puisi ini. Tapi, tidak membosankan. Puisi dalam buku ini kebanyakan realis naturalis sehingga sesuai dengan kenyataan yang ada. Akan tetapi kalau digali lebih dalam arti dalam setiap puisinya memiliki nilai yang mendalam.
Buku puisi ini merupakan buku puisi ketiga karya penulis. Puisi yang dibuat rentang waktu antara 2013-2018. Namun saya tidak melihat banyak perbedaan dari setiap waktu pembuatan. Penulis apa adanya dan begitulah adanya. Menurut saya pemilihan puisi-puisi dalam buku ini sudah dipilih dari berbagai tahun. Jadi tetap satu koridor dengan tema yang di usung oleh penulis.
Sejauh ini buku ini keren dan seperti buku saku tapi sedikit lebih tebal. Enak dibawa kemana-mana karena ukurannya yang tidak terlalu besar. Dan pemilihan warna cover sedikit merah banyak cokelat dan agak gelap dengan warna kuning dan putih perpaduan yang pas banget untuk puisi-puisi bertema penerimaan dan kesadaran. Awalnya agak aneh sih, ini puisi apaan sih kok judulnya absurd hehe ya secara nama dan covernya gak sesuai. Chelsea Islan kan identik dengan wanita cantik yang punya karakter kuat nah ini covernya warna gelap. Gak ada cantik-cantiknya. Tapi, setelah kamu membaca puisi di buku ini beeehhhh seperti menyadarkan orang yang sedang patah hati. Huehuehue 😁
Ulasan Buku Aroma Karsa
Aroma Karsa: Berkenalan dengan Hidung Tikus
Dee Lestari | Bentang Pustaka | 710 halaman | 2018
.
.
.
"... Dunia ini sesungguhnya dunia aroma. Penciuman adalah jendela pertama manusia mengenal dunia. Manusia lebih mudah dipengaruhi oleh yang tidak terlihat." (153)
Entah apa yang membuat novel ini sangat menarik diri saya untuk menyelesaikannya dalam hitungan 2 hari saja. Saya sampai heran kepada diri saya sendiri kenapa saya begitu mencintai Dee. Setelah saya terperangkap dalam dunia Supernova kini saya benar-benar kalah telak di dunia yang diciptakan Raras Prayagung.
Novel yang menceritakan perburuan Puspa Karsa yang dilakukan selama tiga generasi oleh keluarga Prayagung mempertemukan Raras Prayagung dengan Jati Wesi yang memiliki kemampuan membaui aroma diluar manusia normal pada umumnya. Jati Wesi memiliki kemampuan luar biasa atas penciumannya. Ketertarikannya terhadap ramuan parfum mengundang Jati memasuki dunia Tanaya Suma yang memiliki kemampuan sama dengannya.
Kehidupan Jati dari TPA Bantar Gebang mengantarnya hingga memperbaiki Puspa Ananta yang telah diproduksi oleh Kemara. Perusahaan terkemuka milik keluarga Prayagung. Semakin ia penasaran semakin banyak misteri yang harus dipecahkan. Jati Wesi memulai ekspedisinya untuk menemukan jati dirinya.
Dee Lestari lagi-lagi membuat banyak kejutan pada karyanya. Pada awal ucapan terimakasihnya pembaca akan mengetahui bahwa penulis melakukan banyak riset hingga terciptalah karya hingga sampai pada kepuasan pembaca. Dee memberikan banyak pesan moral bukan sebagai 'quote', tapi sebagai buah pikir pembaca atas karya yang telah dibacanya. Pemilihan kalimat dalam buku ini juga tidak seberat pada seri Supernova. Sebuah novel ilmiah yang akan membuat Anda penasaran untuk membacanya.
Yang selalu saya kagumi dalam novel Dee adalah batas antara fiksi dan non fiksi itu tipis sekali. Saya suka novel yang seperti ini.
Subscribe to:
Comments (Atom)


