Love Sparks in Korea
By Asma Nadia
Saya masih ingat pertama kali membaca karya Bunda Asma Nadia adalah buku Assalamualaikum Beijing beberapa tahun lalu. Setelah itu saya juga sempat membaca beberapa buku dan menonton film. Apalagi film-film yang diangkat dari novel Bunda Asma pada saat itu sedang viral dimana-mana. Karena saya punya kecenderungan gampang bosan terhadap satu genre akhirnya saya tidak membaca buku Bunda Asma untuk beberapa tahun berikutnya.
Dan inilah saya membaca karya beliau lagi. Bahasa yang sederhana dan penuh quotes yang sesuai dengan realita selalu menjadi ciri khas penulis yang satu ini. Tidak heran, buku-buku beliau digemari oleh pembaca yang menyukai genre romantisasi islami dan perjuangan hidup. Apalagi banyak buku beliau didasari dari sebuah cerita yang sebenarnya.
Buku #JilbabTraveler dengan seri #LoveSparksinKorea sendiri sudah pernah difilmkan dengan tokoh itama BCL, Morgan, dan Giring. Berbeda dengan filmnya yang dikemas memanjakan mata dan menyorot lebih banyak kisah romansa, justru di buku ini lebih detail berkisah bagaimana Rania begitu mandiri hingga pertemuannya dengan Hyun Geun. Saya lebih suka bukunya.
Bercerita tentang Rania, anak bungsu yang memiliki impian keliling dunia dengan latar belakang masa lalu tubuhnya yang kerap kali ke rumah sakit karena gegar otak, bertemu dengan Hyun Geun disaat ia justru melakoni adegan yang memalukan bagi seorang traveler. Pertemuan kebetulan terus saja mendatangi mereka. Sedangkan Ilhan, lelaki yang menaruh hati kepada Rania sejak pertemuan mereka beberapa tahun lalu. Disinilah Rania mengalami gejolak hati dan kegalauan menentukan pilihannya. Di satu sisi, Hyun Geun, lelaki Korea yang menyukai traveling sama sepertinya dan berbeda keyakinan. Di sisi lainnya, Ilhan, lelaki bersepatu pantofel yang berkecukupan dan seiman dengannya. Siapa yang akan menjadi jodoh Rania? Kepada siapa hatinya berlabuh?
Hal yang paling saya suka dari buku yang dicetak tahun 2015 dengan ketebalan 380 halaman oleh AsmaNadia Publishing House ini adalah tentu saja mengenai persaudaraan Tia, Eron, dan Rania yang begitu lekat.
#MulaiMenulisdiBlog

Wah, jadi ingin membaca juga buku ini. Kalau yang Assalamualaikum Beijing sudah nonton filmnya tapi belum punya bukunya. Sepertinya itu yang itama typo, ya, kak? Oh iya kalau disaat itu dipisah menjadi di saat.
ReplyDeleteAku Assalamualaikum Beijing belum baca bukunya, tapi udah nonton filmnya. Kalau aku pertama kali baca bukunya bunda Asma dulu yg judulnya jangan jadi muslimah nyebelin.
ReplyDeleteKayaknya aku udah nonton semua filmya bunda asma 😅 karna nenekku hobinya nontonin semua film indo, aku selalu terpapar sama semua film-filmya wkwk
ReplyDeleteNonton film jauh lebih berapi-api karena ditemenin nenek dibanding baca bukunya 🤭
Kayaknya aku belum pernah baca buku Asma Nadia 🤭 Dari semua bukunya aku paling tertarik dengan buku yang berjudul Rumah Tanpa Jendela. Sudah pernah baca, Kak?
ReplyDeleteKayanya aku pernah deh baca buku Asma Nadia pas SMA tapi aku lupa judulnya apa 🙈😂 btw, kadang baca buku yang di filmkan itu jauh banget sama ekspektasi. Makanya kadang kalau udah baca bukunya aku jadi malas nonton filmnya haha
ReplyDelete