Wednesday, January 6, 2021

Bagaimana Rasanya Menikah?

Bagaimana rasanya menikah?

Pertanyaan itu yang aku ajukan ke beberapa teman yang sudah menikah. Simpel saja, karena aku belum menikah. Soal menikah aku memikirkannya lebih matang sebelum menetapkan hati untuk melangkah kepada masterpiece bernama pelaminan. Lembaran baru yang digadang-gadang sebagai portal ke dunia lain. Ibarat bepergian, kita akan membawa perlengkapan satu tas penuh sebelum sebagai bekal di perjalanan dan sesampainya di tujuan.

Jadi, bagaimana rasanya menikah?

Menikah, persoalan pelik yang selalu dialami oleh orang sepertiku. Sebagai perempuan berusia 25 tahun dengan keadaan ekonomi yang pas-pasan dan cukup buat diri sendiri, persiapan pernikahan adalah hal yang lebih melibatkan mental daripada finansial. Pernikahan mana yang tidak butuh uang. Jawa, yang bisa menikah dengan mahar tidak memberatkan dan tidak merendahkanpun ada sejumput seserahan pada lamaran yang nominalnya bisa saja lebih tinggi dari mahar itu sendiri.

Bukan, bukan karena aku takut menikah. Tidak. Saya siap menikah. Tapi tidak serta merta langsung menikah saat itu juga. Aku juga punya impian dalam pernikahan saya. Tapi, ternyata impian itu lenyap ketika aku sudah bertemu lelaki yang tepat. Perasaan tidak ingin memberatkan dia, tidak mau ribet dengan segala adat istiadat karena ingin segera dihalalkan seringkali memberontak. Mungkin karena itu adat dibuat, untuk menahanku buru-buru.

Jadi, bagaimana rasanya menikah? Menyenangkan?

Beberapa orang yang menikah dengan seseorang yang ia cintai akan menjawab sambil tersenyum, "ya, menyennagkan", sebagian lainnya akan menjawab sambil tersenyum, "tidak seperti yang ku kira, tapi oke oke aja", atau ada versi jawaban lain seperti, "duniaku berubah, ada tanggungjawab lain. aku masih menyimpan diriku dan menguncinya".

Intinya, dengan siapa kamu menikah adalah persalan penting yang tidak bisa diganggu. Dengan seseorang yang kamu cintai, dengan seseorang yang berharga, pernikahan adalah persoalan kompromi seumur hidup.

Soal kompromi adalah soal belajar yang menyenangkan, karena hidup tidak lagi hitam dan putih.

No comments:

Post a Comment